Total Tayangan Halaman

15 Agustus 2020

PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN

 

_(Lingkar perencanaan dan penelitian kader)_

Oleh : N. Ilmi A.M.

 

 

_*Antaran*_

_Pendidikan (Education)_: aktifitas pengembangan SDManusia untuk meningkatkan kompetensi kader di luar khidmat yang sedang dihadapi.

 

_Pelatihan (Training)_: perubahan sistematis dari pengetahuan, keahlian, sikap, dan tingkah laku untuk ditingkatkan dan dimiliki oleh setiap personal demi memenuhi standar SDM organisasi yang diinginkan.

 

_Pengembangan (Development)_: peningkatan kapasitas personal maupun organisasi karena ada pengembangan, perubahan atau pertumbuhan dalam organisasi.

 

_*Bahasan*_

Sebuah lembaga yang menjalani proses regenerasi, pasti tidak luput dari Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan dalam mencetak Sumber Daya Manusia kader yang sesuai dengan visi-misi organisasi. Maka sangat diharapkan efektifitas dan efisiensi pengkaderan, demi mendukung keberlangsungan organisasi dan meningkatkan performa individu.

 

*Metode Efektif dalam Pelatihan dan Pengembangan SDM*

 

*_a. Refleksi Diri_*

Refleksi diri akan menjadi acuan bagi jajaran Personalia Instruktur dalam memberikan pelatihan dan pengembangan SDM.

 

*_b. Pengalaman Tim_*

Bekerja dengan berbagai latar belakang skill, karakter, dan kepribadian yang berbeda, dapat menimbulkan tantangan dan pengembangan diri seseorang dalam bersosialisasi, interpersonal, komunikasi, dan lain sebagainya.

 

*_c. Lingkaran Belajar_*

Lingkup khusus yang membahas, menyelesaikan berbagai permasalahan dan tugas, serta membentuk SDM yang memiliki karakter lebih bijak dalam menyikapi sesuatu.

 

*_d. Seminar_*

Seminar ini dapat dibuat secara bertahap, misalnya quarter maupun memfokuskan pada 1 skill dan knowledge, seperti contohnya pelatihan IT, pelatihan kepemimpinan, dan sebagainya.

 

*_e. Mentoring_*

Pelatihan secara personal dengan memberikan feedback, motivasi, membagi pengalaman, maupun proses pembelajaran dengan cara yang lebih intensif untuk mengembangkan personal individu dan kapasitasnya.

 

*_f. Resources Sharing_*

Dalam era digital saat ini, penggunaan media virtual dapat sebagai sumber pembelajaran bagi kader di sebuah organisasi.

 

Dalam mewujudkan metode pelatihan yang dipilih, hendaknya disesuaikan dengan *jenis pelatihan* yang akan dilaksanakan dan yang dapat dikembangkan oleh suatu organisasi.

 

*On the Job Training*

Metode pelatihan dengan cara kader ditempatkan dalam kondisi riil (lapangan), di bawah bimbingan dan supervisi seorang Pendamping.

 

*Rotasi*

Untuk pelatihan silang (cross-train) bagi kader agar mendapatkan variasi berkhidmat, untuk menghadapi rotasi khidmat.

 

*Magang*

Magang melibatkan pembelajaran dari kader yang lebih berpengalaman, dan dapat ditambah pada teknik _Off the Job Training_.

 

*Ceramah Kelas dan Presentasi Video*

Adalah pendekatan terkenal karena menawarkan sisi ekonomis dan material organisasi, tetapi partisipasi, umpan balik, transfer dan repetisi sangat rendah, karena tergantung adanya diskusi selama ceramah, serta minat audiens.

 

*Pelatihan Vestibule*

Wilayah atau vestibule terpisah dibuat dengan peralatan yang sama dengan yang digunakan dalam tugas. Cara ini memungkinkan adanya transfer, repetisi, dan partisipasi serta material organisasi bermakna dan umpan balik.

 

*Permainan Peran dan Model Perilaku*

Permainan peran adalah alat yang mendorong peserta untuk membayangkan identitas lain. Kemudian keduanya ditempatkan dalam situasi kerja tertentu dan diminta memberikan respon sebagaimana harapan mereka terhadap lainnya.

 

*Case Study*

Kader diminta mempelajari kasus untuk mengidentifikasi menganalisis masalah, mengajukan solusi, memilih solusi terbaik dan mengimplementasikan solusi tersebut. Peranan instruktur adalah sebagai katalisator dan fasilitator.

 

*Simulasi*

Dibagi menjadi dua macam:

1. Simulasi yang melibatkan simulator

2. Simulasi komputer.

Untuk tujuan pelatihan dan pengembangan, metode ini sering berupa games atau permainan.

 

*Belajar Mandiri dan Proses Belajar Terprogram*

Sangat membantu apabila para kader itu tersebar secara geografis (berjauhan jaraknya) atau ketika proses belajar hanya memerlukan interaksi singkat saja, selanjutnya menggunakan rekaman atau video.

 

*Praktik Laboratorium*

Pelatihan di laboratorium dirancang untuk meningkatkan keterampilan interpersonal. serta digunakan untuk membangun perilaku dimana pengalaman berbagi perasaan dan memahami perasaan, perilaku, persepsi dan reaksi merupakan hasilnya.

 

*Pelatihan Tindakan (Action Learning)*

Pelatihan  ini terjadi dalam kelompok kecil yang berusaha mencari solusi masalah nyata yang dihadapi oleh organisasi, dibantu oleh fasilitator (dari luar atau dalam organisasi).

 

*Role Playing*

Merupakan perpaduan antara metode kasus dan program pengembangan sikap. Kesuksesan metode ini tergantung dari kemampuan peserta untuk memainkan peranannya sebaik mungkin.

 

*In-Basket Technique*

Metode ini peserta diberikan materi yang berisikan berbagai informasi, seperti email khusus dari para Instruktur, dan daftar telepon. Hal-hal penting dan mendesak, seperti posisi persediaan yang menipis, komplain dari masyarakat, permintaan laporan dari atasan, digabung dengan kegiatan rutin. Peserta pelatihan kemudian mengambil keputusan dan tindakan. Selanjutnya keputusan dan tindakan tersebut dianalisis dengan derajat pentingnya tindakan, pengalokasian waktu, kualitas keputusan dan prioritas pengambilan keputusan.

 

*Management Games*

Menekankan pada pengembangan kemampuan problem-solving. Keuntungannya adalah timbulnya integrasi atas berbagai interaksi keputusan, kemampuan bereksperimen melalui keputusan yang diambil, umpan balik dari keputusan, dan persyaratan-persyaratan bahwa keputusan dibuat dengan data-data yang tidak cukup.

 

*Behavior Modeling*

Sifat mendasarnya adalah bahwa suatu proses belajar itu terjadi, bukan melalui pengalaman aktual, melainkan melalui observasi atau berimajinasi dari pengalaman orang lain. Behavior modeling adalah suatu metode pelatihan dalam rangka meningkatkan keahlian interpersonal.

 

*Outdoor Oriented Programs*

Program ini biasanya dilakukan di suatu wilayah yang terpencil dengan melakukan kombinasi kemampuan di luar kantor dengan kemampuan di ruang kelas. Program ini dikenal dengan istilah outing, seperti arung jeram, mendaki gunung, kompetisi tim, panjat tebing, dan lain-lain.

 

Semoga sekelumit coretan penuh kekurangan ini dapat membuka wawasan kita semua untuk lebih baik lagi dikegiatan mendatang. (Singosari, 18/06/2020 - 21.45)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengguna, Anggota, pembaca, simpatisan, komentator, pengkritik, dsb.