Total Tayangan Halaman

27 November 2011

MANAJEMEN PRODUKSI dan PENYUTRADARAAN


A. MANAJEMEN PRODUKSI
PENGERTIAN
Manajemen Produksi adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik, dan informasi yang berhubungan dengan pertunjukan agar pertunjukan dapat terlaksana dengan lancar dan terorganisir.
Manajemen produksi meliputi organisasi dan koordinasi, perencanaan produksi, publikasi, promosi, penonton, urusan karcis, keuangan/pendanaan, dan bagian umum, termasuk jadwal latihan dan tanggal pementasan. Bagian ini disebut bagian “non artistic”.
FUNGSI DARI MANAJEMEN PERTUNJUKAN:
o Perencanaan > Dalam perencanaan ini yang pertama dilakukan adalah menetapkan sasaran lalu memilih tindakan yang akan diambil dari berbagai alternatif yang ada.
o Pengorganisasian > Dalam proses ini dilakukan pengalokasian sumber daya, penyusunan jadwal kerja dan koordinasi antar unit-unit dalam suatu kepanitiaan.
o Pengendalian > Pengendalian di sini berarti membandingkan perencanaan dengan realisasi. Lalu mengambil tindakan koreksi atas realisasi yang tidak sesuai dengan perencanaan.
PROSES SEBELUM PEMENTASAN
· PEMBENTUKAN KEPANITIAAN
Agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar, maka dibentuklah suatu kepanitiaan kegiatan. Panitia adalah sekelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mempertimbangkan dan mengurus hal-hal yang ditugaskan kepadanya. Tujuan apa yang ingin dicapai dalam kepanitiaan bersifat sementara dan jangka pendek, dalam artian bahwa kepanitiaan akan berakhir jika kegiatan/tugas selesai.
· PENENTUAN TEMA
Dalam suatu kegiatan sangat diperlukan suatu tema untuk memberi batasan dan memberi arah pada kegiatan yang akan dilakukan. Dan tema dalam suatu kegiatan dapat diambil dari kejadian yang ada di lingkungan kita. Misalnya tema tentang Alam ( SAVE THE NATURE GUYS).
· PEMBUATAN TIME SCHEDULE
Dalam suatu kepanitiaan harus membuat susunan jadwal kerja atau yang biasa disebut time schedule. Time schedule sendiri berfungsi untuk menertibkan kinerja tiap divisi dalam kepanitiaan. Dengan time schedule diharapkan kinerja panitia sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
· PENUNJUKAN STAGE MANAGER DAN PEMBUATAN RUN DOWN
Stage Manager bertugas merumuskan atau menetapkan secara lebih detail pelaksanaan acara pada hari-H terutama pada konsep penampilan dan pengisi acara, tata panggung dan tata lampu serta terjun langsung ke lapangan pada hari-H dan turun tangan langsung.
Run down adalah detail susunan acara dalam suatu kegiatan pada hari-H. Dalam run down tercantum secara detail person yang terlibat dan peralatan yang dibutuhkan dalam setiap penampilan serta keterangan-keterangan yang diperlukan.
· PEMENTASAN
Ø PRA PEMENTASAN
Dalam tahap ini dilakukan gladi bersih sebagai persiapan terakhir untuk menuju sebuah pementasan. Tujuan dari tahap ini adalah sebagai simulasi pada hari-H agar seluruh panitia yang terlibat siap untuk menghadapi kendala-kendala yang mungkin akan terjadi saat melakukan sebuah pementasan.
Ø PEMENTASAN
Pada tahap ini seluruh panitia diharapkan fokus pada pertunjukan sesuai dengan job description masing-masing dan berkoordinasi dengan stage manager agar pementasan berjalan sesuai dengan run down.
· LPJ
Ketika tugas telah selesai dilaksanakan, ketika acara telah berakhir, kerja kepanitiaan belumlah berakhir. Karena masih harus dilakukan pertanggungjawaban dari kepanitiaan dalam bentuk LPJ. LPJ dimaksudkan untuk memastikan, apakah planning yang dilakukan pada awal kepanitiaan berjalan sebagaimana mestinya.
Produksi teater, secara garis besar dibagi dalam dua kelompok kerja:
a. Kelompok yang mengurus masalah artistic/kesenian
à mengurus hal-hal yang berhubungan langsung dengan pertunjukan, antara lain:
1. Penulisan dan pemilihan naskah
2. Penyutradaraan
3. Tata busana
4. Tata rias dan rambut
5. Tata suara dan music
6. Tata artistic panggung
b. Kelompok yang mengurus masalah bukan artistic
à bertugas menfasilitasi dan membantu agar impian bagian artistic dapat terwujud, missal: mencari dan memilih tempat latihan, mengurus konsumsi, dsb.
Syarat menjadi pimpinan produksi:
1. Memiliki bakat kepemimpinan, tanggung jawab dan disiplin tinggi;
2. Harus lebih memahami liku-liku pekerjaan teater dan memahami soal produksi;
3. Harus berkepala dingin dan tetap tenang meskipun mempunyai masalah segudang;
4. Harus punya banyak akal agar kebutuhan produksi bisa terpenuhi tepat waktu;
5. Memutuskan segala hal dengan sigap, cepat, dan tepat;
6. Tidak boleh bertindak seperti bos;
7. Harus bisa memotivasi kolega kerjanya.
Cara pemberitahuan penjualan tiket, dapat melalui:
1. Mengirimkan direct mail/surat langsung atau e-mail
2. Mengirimkan kartu pos berisi informasi produksi
3. Mengirimkan pemberitahuan melalui faksimili
4. Mengirimkan SMS
5. Berkeliling dengan kendaraan menggunakan mikrofon
Strategi untuk menarik minat orang membeli tiket dan menonton pertunjukan teater, antara lain:
  1. Memberikan bonus
  2. Memberikan doorprize
B. PENYUTRADARAAN
Sutradara bertanggung jawab menyatukan seluruh kekuatan dari berbagai element teater.
Tugas Utama Sutradara, antara lain:
  1. Memilih naskah lakon
  2. Memilih pemain dan pekerja artistic
  3. Bekerja sama dengan staf artistic dan non artistic
  4. Menafsir naskah lakon dan menginformasikannya kepada seluruh pekerja
  5. Menafsir karakter peranan dan menginformasikannya kepada seluruh pemain
  6. Melatih pemain agar bisa memainkan peranan berdasar tafsir yang sudah dipilih
  7. Mempersatukan seluruh kekuatan dari berbagai element eater sehingga menjadi sebuah pergelaran yang bagus, menarik dan bermakna.
Tugas Tambahan Sutradara, antara lain:
  1. Mencari sumber kreatif dan kemudian menggali dengan efektif dann intensif
  2. Menulis atau memilih naskah
  3. Menafsir naskah yang sudah dipilih
  4. Mempresentasikan apa yang sudah ada di dalam hati dan kepalanya.
  5. Melatih pemain dengan tekun
Fungsi Utama Sutradara, antara lain:
  1. Sebagai pemimpin,
  2. Pengarah,
  3. Pemberi penjelasan,
  4. Tempat bertanya bagi semua pekerja yang terlibat dalam pertunjukan, utamanya yang berkaitan dengan masalah artistic.