Total Tayangan Halaman

15 November 2020

 


DANKI dan DANTON DALAM DIKLAT OKP

(Merubah mindset “tambal butuh”)

Oleh : N. Ilmi A.M.

 

Dalam sebuah Struktur Komando Latihan (SKOLAT), atau ada yang mengartikan juga Struktur Komando Diklat, terdapat pula didalamnya DANKI (Komandan Kompi) yang secara pengertiannya tentu DANKI ini membawahi DANTON yang didalamnya terdapat DANRU. Hal ini mengingat SKOLAT difungsikan untuk mengatur suatu diklat beserta perangkatnya yang bertujuan agar diklat berjalan dengan lancar dan perangkat yang di dalamnya dapat berjalan secara maksimal. Namun di lapangan unsur tersebut keberadaannya tidak semua ada. Hal ini sering dikarenakan tidak adanya personel atau bahkan ketidak-siapan personel tersebut sehingga mangkir.

 

Adapun tugas dan tanggungjawab DANKI, DANTON dan DANRU dalam sebuah DIKLAT, kurang lebih:

 

*KOMANDAN KOMPI (DANKI)*

a. memimpin pasukan yang terdiri 80-225 orang

b. melaksanakan instruksi DANLAT untuk mengarahkan pasukan dalam acara Diklat

c. melaksanakan Apel Pagi, Apel Sing dan Apel Malam

d. mengawasi dan mengendalikan Komandan Pleton

e. mengawasi secara langsung masalah personil dan kelengkapannya

f. bertanggungjawab kepada DANLAT

 

*KOMANDAN PLETON (DANTON)*

a. memimpin pasukan yang terdiri 25-55 orang

b. melaksanakan instruksi DANKI untuk mengarahkan pasukan dalam acara Diklat

c. mengawasi dan mengendalikan Komandan Regu

d. mengawasi secara langsung masalah personil dan kelengkapannya

e. melakukan pendampingan peserta di dalam dan luar ruangan

f. melakukan pengecekan peserta setiap season melalui laporan DANRU

g. melakukan penilaian keaktifan peserta

h. bertanggungjawab kepada DANKI

 

*KOMANDAN REGU (DANRU)*

a. memimpin pasukan yang terdiri dari 8-13 orang

b. melaksanakan instruksi DANTON untuk mengarahkan pasukan dalam acara Diklat

c. melaksanakan pengecekan pasukan/peserta dalam regunya

d. mengawasi dan mengendalikan Anggota Regu

e. mendampingi anggota regunya yang bermasalah

f. melaporkan jumlah peserta setiap season kepada DANTON

g. bertanggungjawab kepada DANTON

 

Siapa sajakah yang berhak ditunjuk menjadi DANKI dan/atau DANTON?

Diawalai oleh personil RTL DIKLAT LANJUTAN dan/atau DIKLATSUS, lalu para Alumni DIKLAT LANJUTAN dan/atau DIKLATSUS, juga dapat dibantu SDM Panitia Lokal yang mempunyai kesetaraan pendidikan pengkaderan dengan personil SKOLAT, semisal Alumni Training of Trainer (TOT).

 

Lantas bagaimana cara masuk dalam jajaran DANKI?

Semestinya ada pendampingan/arahan dari Departemen Diklat dan/atau Departemen Litbang untuk melaksanakan RTL, namun tidak menutup kemungkinan dengan turut hadir dilokasi diklat, dan melaporkan diri kepada DANLAT untuk melaksanakan RTL atau tugas sebagai bagian SKOLAT, sudah dapat terekomendasi melaksanakan RTL atau menjadi DANKI atau DANTON bila memang memungkinkan.

 

Semoga sekelumit coretan penuh kekurangan ini dapat membuka wawasan kita semua untuk lebih baik lagi dikegiatan mendatang. (Ilmi) 01/11/2020 09.45

26 Agustus 2020

TALI KUR

“TALI KUR”

(sebuah media mengenal, filosofi dan fungsi)

Oleh : N. Ilmi A.M.

 

 

Dalam pengenaan pakaian dinas baik harian maupun lapangan, seringkali dalam sebuah kegiatan resmi “Tali Kur” dikenakan oleh para personel yang duduk di depan atau bahkan para personel yang berada di bagian paling kanan dan paling depan sebuah barisan.

 

Sebenarnya apa sih “Tali Kur”  itu????

Mungkin orang awam tidak akan penah mengerti maksud dari arti “Tali Kur”, namun jika bertanya kepada seseorang yang pernah mengenyam pendidikan yang bersifat kedinasan, atau pendidikan militer, pasti mereka akan segera mengerti istilah “Tali Kur”.

 

“Tali Kur”, jika dilihat dari fisiknya hanya seutas rangkaian tali yang di pakaikan pada ‘bahu kanan atau kiri’. Tali Kur ini berasal dari kata ‘Tali’ dan ‘Kur’, Tali sendiri ga usah kita bahas karena semua pasti tahu apa itu tali. “Kur” nya ini berasal dari kata “Koor”, atau coordinator. Jadi menurut kosa kata “Tali Kur” adalah Tali yang dipakai seorang koordinator. Bagi kita “Tali Kur” ini berarti sebuah tanda/lambang tanggung jawab yang dipakai agar si pemimpin merasa mempunyai tanggung jawab besar sehingga akan menjauhi dari yang namanya deviasi (penyimpangan dari aturan).

 


Bagian dan filosofi “Tali Kur”, antara lain:

Anyaman Lengan : Berbentuk “V” digunakan untuk Kepala atau berbentuk “=” untuk penindakan; sebagai pengingat beban tugas dan tanggung jawab yang diemban

Lilitan                     : Berada di Bawah Bahu dengan jumlah lilitan menyesuaikan tingkat wilayah dijabat; 3 (Tingkat Ranting dan Kecamatan), 4 (Kabupaten), 5 (Provinsi dan Nasional)

Lekukan                 : Menyesuaikan bagian melingkari Badge/Pin, sebagai wujud lika-liku perjalanan dalam berorganisasi

Nestle (spt peluru) : Berwarna emas digunakan untuk Kur Merah dan warna perak digunakan untuk Kur Biru Tua, sebagai pengingat fungsi koordinatif dalam perwujudan garis instruktif.

 

Lilitan “Tali Kur”, macam dan pemasangannya:

Lilitan ini pada awalnya ada yang vertical, diagonal dan horizontal. lilitan ini boleh menempel langsung pada Anyaman Lengan “Tali Kur”, boleh juga menempel pada pakaian dinas. Pada awalnya penempatan posisi lilitan ada maknanya, yakni jika “lilitan Berdiri” berarti yang memakai adalah seorang Pimpinan, jika “lilitan diletakan miring” berarti dia seorang wakil atau berada di bawah pimpinan, dan jika dalam keadaan “mendatar artinya staff pimpinan”. Namun berjalannya waktu hal ini banyak tidak dianut.

 

Adapun makna warna dasarnya, adalah:

1.     Warna Hijau       : Melambangkan ketenangan, kesejukan dan keseimbangan.

2.     Warna Putih       : Melambangkan kesucian, idealisme, dan kejujuran.

3.     Warna Coklat   : Memiliki makna kenyamanan, kehangatan dan dapat diandalkan.

4.     Warna Hitam      : Bermakna melindungi, mengayomi, dan keterikatan pada hukum dan tata tertib yang berlaku.

5.     Warna Kuning   : Memiliki loyalitas serta optimisme yang tinggi, memberi penerangan, dan berfikir cerdas.

6.     Warna Biru         : Melambangkan kewibawaan, ketegasan, dan kedamaian.

7.     Warna Merah      : Melambangkan keberanian, pantang menyerah, dan keenerjikan.

 

Disamping penggunaan warna dasar tersebut, banyak pula warna tersebut di kombinasi satu dengan lainnya. Yang bertujuan tidak lain untuk memadukan makna dari warna dasar tersebut.

 

Dalam beberapa OKP penggunaan “Tali Kur” biasanya warna dan fungsinya, antara lain:

1.        Kepala dan Wakil Kepala / Komandan (Warna Merah)

_Penggunaan_ : Bahu Kanan dengan ujung dipasang Nestel warna Emas

_Filosofi_ : Seorang Kepala harus menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan baik, adil, terikat pada hukum, aturan, dan tata tertib yang berlaku, menjadi panutan serta memiliki keberanian, pantang menyerah, dan keenerjikan, demi menjadi pelindung dan pengayom yang baik bagi seluruh anggota, serta harus mampu menjadi orang yang terdepan dan orang yang paling bertanggungjawab atas segala apapun yang terjadi yang menyangkut seluruh anggota.

 

2.        Kepala Sekretaris dan Kepala Assisten (Warna Biru Tua)

_Penggunaan_ : Bahu Kanan dengan ujung dipasang Nestel warna Perak

_Filosofi_ : Seorang Staff harus menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan baik, idealis, jujur, terikat pada hukum, aturan, dan tata tertib yang berlaku, menjadi panutan serta memiliki sikap yang tenang, menyejukan, dan mampu menjadi penyeimbang dalam menyelesaikan setiap permasalahan satuan koordinasi.

 

3.        Satuan Lalu Lintas (Putih)

_Penggunaan_ : Bahu Kiri dengan ujung dipasang Nestel warna Perak bagi Kepala dan peluit Warna Putih

_Filosofi_ : Seorang Balantas harus menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan baik, idealis, terikat pada hukum, aturan, dan tata tertib yang berlaku, menjadi panutan serta memiliki sikap yang tegas, berwibawa dan mampu mewujudkan kedamaian, kenyamanan, dan menjadi sumber solusi dalam setiap permasalahan lalu lintas.

 

4.        Pasukan Penegak Disiplin (Warna Putih List Biru)

_Penggunaan_ : Bahu Kanan dengan ujung dipasang Nestel warna Perak bagi Kepala dan Peluit Biru bagi Pasukan

_Filosofi_ : Seorang “Pasukan Penegak Disiplin” harus menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan baik, adil, terikat pada hukum, aturan, dan tata tertib yang berlaku, menjadi panutan serta memiliki sikap yang tegas, berwibawa dan mampu mewujudkan penegakan disiplin dalam menyelesaikan setiap permasalahan dari para anggotanya.

 

Jadi “Tali Kur” bukan sekedar beli dan pakai serta gaya, tapi mengandung makna dan syarat dalam pengenaannya. Semoga goresan ini bermanfaat dalam membuka tabir keilmuan kita demi mewujudkan ketertiban bersama untuk Organisasi Pemuda. (MWCNU Singosari, 12/8/2020 – 15:00)

  

20 Agustus 2020

SAPTA NGAJAP ARTOS DALAM PELAMINAN

 

SAPTA NGAJAP ARTOS DALAM PELAMINAN

(7 Ornamen Pelaminan Adat Jawa Beserta Makna di Baliknya)

Oleh : N. Ilmi A.M

 

 

Pelaminan menjadi salah satu unsur dalam resepsi pernikahan yang sering serasa kurang lengkap kalau ditiadakan. Meski kini sudah banyak sekali pilihan tema pelaminan yang ditawarkan oleh jasa dekorasi, pelaminan khas Jawa masih tetap ada ‘tajinya’. Kelihatannya memang riuh, tapi ornamen khas yang dijadikan elemen dekoratif pada pelaminan khas Jawa ini sarat makna bagi kedua pengantin khususnya.

 

berikut macam-macam ornamen yang identik dan hampir selalu ada di pelaminan adat Jawa meski para dekorator memberi sentuhan modern pada dekorasinya. Kalau kamu tahu maknanya, kan lebih menjiwai saat berdiri di sana.

 

1.       GEBYOK; bentuknya mirip pintu dan jendela menjadi latar di pelaminan khas Jawa


Papan besar yang kerap menjadi latar pelaminan ini merupakan produk furnitur khas Jawa yang mulanya berfungsi sebagai penyekat ruangan. Gebyok biasanya terbuat dari kayu jati yang berkualitas yang dihiasi dengan ukiran untuk menambah kesan mewah. Warna gebyok nggak harus saklek kok, bisa disesuaikan dengan tema pernikahan. Ornamen ini juga biasanya dipercantik dengan tambahan hiasan bunga di beberapa sudutnya.

Gebyok yang menampilkan replika dua pintu menyimpan makna : “bahwa kedua mempelai akan memasuki pintu atau dunia baru yang berbeda dengan kehidupan mereka sebelumnya. Sedangkan ukiran dalam gebyok disimbolkan sebagai tujuan hidup manusia, keharmonisan hidup dengan alam, kesejahteraan, dan kedamaian.”

 

2.       MINIATUR JOGLO; diterapkan pada pelaminan khas Jawa sebagai pengganti atau pelengkap gebyok


Sentuhan miniatur joglo yang adalah rumah khas Jawa Tengah ini juga menambah kemewahan pelaminan. Bagian atap miniatur joglo ini berbentuk trapesium atau gunungan. Pemilihan miniatur joglo sebagai ornamen pelaminan juga sarat akan simbol tertentu.

Empat pilar utama penyangga rumah joglo “melambangkan empat arah mata angin”. Kerumitan dalam proses pembuatan rumah ini juga membuat joglo jadi simbol status untuk kalangan priayi dan bangsawan.

 

3.       ELEMEN GUNUNGAN; khas pada permainan wayang kulit menjadi ornamen pelaminan yang ‘njawani’


Gunungan yang bentuknya kerucut yang di dalamnya terdapat ukiran ini merepresentasikan kehidupan di dunia. Pada permainan wayang kulit, gunungan biasanya digunakan sebagai peraga untuk menggambarkan berbagai hal seperti gunung, pohon besar, api, ombak samudra, angin ribut, atau gua.

Penerapan gunungan sebagai dekorasi pelaminan adat Jawa ini mungkin menjadi simbol “bahwa mempelai telah bersama-sama memasuki kehidupan di dunia dengan segala baik dan buruknya”.

Selain dipasang di pelaminan, ornamen ini juga bisa digunakan sebagai dekorasi photobooth atau pemanis venue pernikahan.

 

4.       PATUNG LORO BLONYO; menjadi penggambaran kedua mempelai agar menjalani kehidupan rumah tangga dengan setia


Patung loro blonyo yang berarti dua lapik atau dasar merupakan simbol dari laki-laki dan perempuan yang diibaratkan sebagai pasangan Dewi Sri dan Sadhana. Dewi Sri selalu digambarkan sebagai gadis muda yang cantik seperti Dewi Sinta dari kisah Ramayana. Begitu pula dengan pasangannya Sadhana, yang diibaratkan dengan rupa bagus layaknya tokoh Rama. Patung ikonik khas Jawa ini konon melambangkan kesetiaan suami istri dalam kehidupan berumah tangga.

 

5.       BATIK; tidak hanya dikenakan sebagai busana saja, juga bisa diaplikasikan sebagai aksesori tambahan pada pelaminan khas Jawa

 

Pada pelaminan, batik biasanya diaplikasikan sebagai taplak meja jamuan atau sentuhan pemanis dekorasi kursi tamu. Untuk resepsi pernikahan, motif batik yang digunakan sebaiknya nggak sembarangan. Misalnya motif batik yang memiliki makna baik untuk kedua mempelai seperti “Sido Mulya” yang berarti kemuliaan bagi kedua mempelai atau Sido Asih, motif asal Surakarta yang mengandung “harapan akan kehidupan rumah tangga kedua mempelai yang selalu dipenuhi kasih sayang.”

 

6.       HIASAN BUNGA; yang terdiri dari berbagai macam warna dan jenis, ditata sedemikian rupa untuk menambah keindahan pelaminan

Ada banyak pilihan bunga untuk dijadikan dekorasi pelaminan di pernikahan. Beberapa di antaranya yang populer adalah Anggrek Bulan, Anggek Tanah, Mawar, juga Lili. Namun setiap bunga pun memiliki makna tersendiri dalam pernikahan.

Biasanya, bunga-bunga ini ditata untuk menghiasi bagian atas gebyok sehingga yang tampak jelas hanya dua pintu dari gebyok. Makna yang tersimpan di balik rangkaian dan taburan bunga ini adalah “keharuman serta keharmonisan yang diharapkan terus menyertai pasangan mempelai dalam mengarungi kehidupan rumah tangga.”

Meskipun kini pasangan pengantin umumnya memilih bunga untuk dekorasi berdasarkan bentuk dan kombinasi warna, tidak ada salahnya mengetahui berbagai makna dari bunga pernikahan. Berikut makna-makna bunga di acara pernikahan yang perlu kamu ketahui.

 

a.       Mawar Merah


Mawar merah sering diartikan sebagai lambang cinta, juga bisa diartikan sebagai simbol hasrat, cinta sejati, rupa yang menawan dan romansa (kekaguman dan rasa cinta yang menggebu-gebu terhadap seseorang). Pengantin yang membawa bunga mawar merah di pelaminan diharapkan akan menemukan kebahagiaan dalam pernikahan.

Bukan hanya untuk acara pernikahan saja, mawar juga selalu menjadi pilihan utama sebagai hadiah ketika seorang pria ingin memberikan kejutan manis bagi pasangannya.

Selain mawar merah, kamu juga dapat menggunakan mawar putih untuk perpaduan warna dekorasi pernikahan atau buket bunga. Mawar putih melambangkan suatu rasa cinta yang murni dan suci. Jika kamu memutuskan untuk memilih bunga mawar untuk dekorasi ataupun buket tangan pernikahan mu, bunga mawar pilihan yang mengagumkan, karena maknanya yang begitu dalam.

 

b.      Baby’s Breath


Bunga berwarna putih ini banyak dijadikan acuan dekorasi dalam pernikahan karena sering diartikan sebagai lambang kesucian. Tidak hanya itu, bunga satu ini juga kerap dilambangkan sebagai simbol cinta abadi, suci, dan murni.

Baby’s breath memiliki ciri khas tampilan yang lembut dan sederhana. Bunga ini memiliki bentuk kecil-kecil yang sangat manis. Warnanya pun beragam dan cenderung sangat lembut, yaitu warna-warna pastel seperti putih, soft pink, dan soft blue. Baby’s breath biasanya digunakan untuk mempermanis tampilan bunga utama yang akan dirangkai dengan cara menempatkan bunga baby’s breath di sekeliling pinggiran bunga.

Baby’s breath merupakan pilihan yang sangat mendukung untuk memberikan kesan vintage yang sangat kental pada pesta pernikahanmu. Bukan hanya tampilannya saja yang terlihat indah, baby’s breath juga memiliki makna yang sangat mendalam untuk pernikahanmu. Arti bunga pernikahan baby’s breath tidak hanya keanggunan, bunga ini juga menyimpan makna ketulusan dan kesucian cinta. Baby’s breath juga melambangkan rasa cinta abadi yang tak termakan oleh waktu.

Adapun arti dan makna bunga ini antara lain:

   Melambangkan cinta abadi. Tidak hanya untuk pasangan kekasih tetapi juga keluarga dan sahabat.

   Melambangkan kemurnian dan kebebasan dari pengaruh luar dan lahirnya seorang bayi baik laki-laki maupun perempuan.

   Mewakili perasaan tulus dan murni yang harus dimiliki sepasang pengantin saat upacara pernikahan.

   Selain sebagai lambang pernikahan, baby breath secara tradisional juga diberikan kepada ibu, setidaknya terdapat satu atau dua tangkai baby breath dalam karangan bunga tersebut.

   Warna pink digunakan dalam merayakan kelahiran bayi perempuan atau digunakan untuk mengirim pesan kepada orang yang disukai sebagai isyarat kekaguman.

      Warna Kuning membawa makna cahaya dan sukacita, sering juga digunakan dalam dekorasi pengantin dan bunga potong dalam ruangan.

 

c.       Peony


Bunga ini bisa dikatakan sebagai bunga paling mahal dalam dekorasi pernikahan. Bunga ini kerap diartikan sebagai simbol kebahagian dan kesuburan. Bunga ini berasal dari dataran Cina dan sering diartikan oleh penduduk lokal Cina sebagai lambang keberuntungan.

 

d.      Lili


Bunga ini bisa dikatakan sebagai simbol keagungan, kejujuran, dan kehormatan. Maka dari itu banyak orang berlomba-lomba menjadikan bunga ini sebagai dekorasi pernikahan. Biasanya bunga lili digunakan untuk dekorasi luar ruangan atau yang bertema garden party.

Namun ingat, jangan salah warna karena beda warna beda pula artinya

      Bunga Lily Putih : Ketulusan, kemuliaan, pengabdian, rasa simpatik, dan kehidupan baru

      Bunga Lily Kuning : Persahabatan. Namun apabila Anda memberikan bunga lily kuning ini secara berlebihan, bunga ini akan mewakili perasaan yang sedang tertekan/depresi atau kepalsuan

      Bunga Lily Merah : Kemakmuran dan kekayaan yang berlimpah

      Bunga Lily Orange : Kebencian, penghinaan, dan kebohongan

 

e.      Melati


Salah satu bunga yang paling populer dalam ritual pernikahan ini sering diartikan sebagai simbol cinta. Dalam tradisi pernikahan Timur Tengah dan Asia Tenggara khususnya Indonesia, melati merupakan perlambangan dari harapan untuk pasangan supaya terus bersama sampai akhir hayat. Bunga ini juga melambangkan kasih sayang dan kebahagian abadi.

Selain wanginya yang menyegarkan, melati juga memiliki tampilan yang cantik. Melati berfungsi sebagai hiasan aksesori mempelai wanita. Biasanya kuncup bunga melati yang belum mekar akan dipetik kemudian dirangkai berbentuk roncean melati. Roncean melati adalah rangkaian bunga melati yang berbentuk seperti jaring yang nantinya akan digunakan untuk menutupi konde mempelai wanita.

Selain memiliki tampilan yang cantik, berbau harum, dan berfungsi sebagai aksesoris, bunga melati juga memiliki makna yang indah untuk pernikahanmu. Arti bunga pernikahan melati adalah keindahan, ketulusan, dan juga kerendahan hati sesuai dengan tampilannya yang berwarna putih dan mewangi. Selain itu, bunga melati juga bermakna suatu rasa cinta yang kuat dan manis terhadap seseorang.

 

f.        Bunga Matahari


Walaupun bunga matahari termasuk bunga yang jarang terlihat di setiap acara pernikahan, tidak ada salahnya jika kamu mencoba untuk tampil berbeda dengan menggunakan bunga matahari sebagai dekorasi atau buket tangan pengantin.

Bunga matahari memiliki arti kesetiaan yang sangat besar, karena bunga matahari selalu mengikuti arah matahari bersinar dan tidak pernah sedikitpun berpaling dari sinar matahari. Maka dari itu, bunga matahari memiliki makna kesetiaan yang sangat mendalam. Ditambah lagi dengan warnanya yang kuning kecerahan melambangkan bahwa bunga matahari memiliki makna kehangatan dan kebahagiaan. Sudah tidak diragukan lagi, bunga matahari adalah pilihan yang sangat tepat untuk kamu pergunakan saat menjelang hari pernikahanmu.

 

g.       Bunga Daisy atau Garbera


Nama aster atau daisy berasal dari kata ‘day’s eyes‘, karena bunga ini mekar pada siang hari dan menutup pada malam hari. Bunga yang cantik namun terkesan sederhana ini termasuk dalam keluarga bunga matahari, dan memiliki arti kemurnian dan kepolosan. Bunga ini juga melambangkan cinta, kecantikan, keindahan dan kesabaran. Meski tak sepopuler bunga mawar, namun mengingat makna yang terkandung, bunga ini pantas untuk mendapat tempat di hari bersejarah Anda berdua.

Bunga Pernikahan yang satu ini, memiliki tampilan yang unik dan menarik, tak heran jika garbera selalu menjadi favorit calon pengantin wanita. Garbera memiliki bentuk kelopak yang memanjang disertai dengan pinggiran daun yang bergerigi.

Daisy merupakan bunga yang ekonomis tidak terlalu mahal, bunga daisy ini membawa “aura ceria” dalam wedding Anda. Bunga cantik ini bila digunakan dalam pernikahan, memiliki makna bunga sebagai ”berbagi rasa” Warnanya pun beragam dan sangat menawan. Selain rupanya yang cantik, garbera juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan minyak wangi, kosmetik, dan sabun. Alasan mengapa kamu harus memilih garbera untuk acara pernikahanmu karena, garbera memiliki makna yang luar biasa. Garbera melambangkan sebuah keterikatan cinta yang tak akan terpisahkan.

 

h.      Bunga Lilac


Bunga yang memiliki empat kelopak dengan ukuran kecil-kecil ini dapat memberikan kesan yang sangat lembut dan manis. Lilac memiliki arti bunga pernikahan berupa keanggunan yang semakin sempurna karena warna ungu pastel yang sangat menawan.

Bunga lilac melambangkan keromantisan kisah cinta pertama setiap orang. Cinta pertama yang juga menjadi cinta terakhir adalah impian setiap pasangan. Cinta pertama merupakan masa-masa terindah tetapi, tidak semua orang dapat menikah dengan cinta pertama mereka. Jika kamu adalah salah satu orang yang akan menikah dengan cinta pertamamu, maka berbahagialah. Bunga lilac dapat menjadi pilihan yang paling romantis, ketika kamu memberi tahu makna bunga lilac kepada pasanganmu saat acara pernikahan tiba.

 

i.        Bunga Krisan atau Seruni


Keunikan bunga krisan ada pada mahkotanya yang mirip bunga Matahari dan warna yang beragam. Sejarahnya bunga krisan sudah ditemukan di Cina sejak 2500 tahun lalu. Dari segi maknanya sesuai Feng Shui, bunga Krisan memiliki makna keceriaan, optimis, dan  dipercaya membawa kebahagiaan dan tawa di dalam keluarga.

Sedangkan dari segi bahasa bunga krisan diambil dari bahasa Yunani, chrysos yang berarti emas dan anthos yang berarti bunga. Bunga cantik dengan berbagai macam warna ini memiliki aroma yang kuat. Dalam budaya Cina, Bunga Krisan atau bunga seruni digunakan sebagai simbol pemersatu dan banyak digunakan dalam pernikahan warga negara Tionghoa atau keturunan Tionghoa.

 

j.        Bunga Anggrek


Bunga Anggrek sebagai lambang keistimewaan antara kedua pihak dan menjadi salah satu bunga favorit dan khas Indonesia. Bunga Anggrek ini juga termasuk dalam bunga lokal pernikahan yang paling mahal untuk digunakan dalam hari spesial ini. Misalnya harga 1 tangkai mawar Rp. 5.000,- dan harga 1 tangkai anggrek bisa sekitar Rp. 150.000,- per pot.

Alasan lain mengapa bunga anggrek kerap kali dijadikan sebagai bunga untuk buket bunga, karangan bunga, sampai dengan dekorasi pada tempat resepsi pernikahan adalah bunga anggrek cocok dikombinasikan dengan bunga lain. Anda bisa memadukan bunga anggrek dengan peony, mawar, tulip, gardenia, sampai dengan eceng gondok.

 

k.       Bunga Carnation atau Anyelir


Bunga anyelir atau carnation ini dianggap sebagai bunga untuk orang kelahiran January sama seperti halnya batu garnet dan bunga anyelir atau carnation adalah bunga nasional negara spanyol dan digunakan dalam hari-hari spesial seperti hari ibu, parent’s day, hari guru atau pernikahan. Bunga ayelir ini dianggap mengartikan sebagai kekaguman, keindahan, kasih sayang, kebanggaan dan rasa berterima-kasih.

Artinya amat beragam tergantung dari warnanya yang bervariasi.

      Warna Merah dianggap memberi arti sebagai kekaguman sedangkan warna merah gelap artinya kasih sayang yang dalam,

      Warna Putih mengartikan cinta yang murni, persahabatan dan keberuntungan.

      bunga anyelir yang bergaris-garis memberi simbol penyesalan atas cinta yang tak terbalaskan,

      Warna Ungu mengartikan ketidaktetapan,

      Merah Muda artinya romantis dan cinta yang tak pernah mati.

Bunga Carnation / Anyelir. Bunga anyelir ini menjadi salah satu bunga favorit karena menandakan kasih sayang yang selalu berlimpahan. Bunga ini dapat digunakan sebagai buket pernikahan juga.

 

l.        Bunga Tulip


Bunga Tulip memiliki 75 varietas yang berbeda. Beberapa warna umumnya adalah putih, pink, kuning, merah, ungu dan magenta. Bunga tulip melambangkan “Memiliki Cinta”.

Keindahan dan simbolisme dari bunga Tulip menjadikannya elemen penting dalam karangan bunga pernikahan, boutonnieres dan sebagai dekorasi.  Harga bunga ini mahal dan tersedia sepanjang tahun.  Bunga Tulip mekar di musim semi dan sebagian besar spesies memiliki satu bunga per batang.

Bunga khas Belanda yang ber-layer ini paling bagus untuk dipetik di sepanjang bulan Maret sampai Mei. Jika resepsi pernikahan Anda akan dilangsungkan di bulan tersebut, bunga tulip bisa menjadi pilihan buket bunga pengantin yang sempurna.

Varietas bunga tulip lainnya yang tidak kalah menarik adalah Double Bloom tulip yang mirip sekali dengan bunga peony lalu ada lagi Fringed tulip, bunga tulip dengan ujung kelopak yang berumbai yang bisa menambahkan tekstur pada buket bunga pengantin Anda. Angelique tulip yang mempunyai kelopak lebih banyak dan berwarna merah muda yang cantik akan membuat rangkaian bunga pengantin Anda menjadi lebih penuh dan bervolume.

Untuk warna bunga tulip juga menyimbolkan sesuatu

      Warna Ungu; memiliki simbol loyalitas, semakin gelap warna ungu berarti semakin kuat cinta yang terdapat pada sepasang pengantin. Warna bunga tulip ungu juga akan terlihat cerah dan menarik perhatian.

      Warna Putih; melambangkan kemurnian dan kesucian cinta, warna buket bunga tulip putih akan terlihat lembut dan berbaur sempurna dengan gaun pengantin berwarna senada.

 

7.       LAMPU HIAS TRADISIONAL; untuk memberi pencerahan yang menarik pada pelaminan


Lampu hias ini umumnya digantung di bagian-bagian inti pelaminan untuk menciptakan nuansa pencerahan yang menarik, sehingga perhatian tamu undangan bisa fokus ke kedua mempelai. Lampu yang dipilih pun bukan sembarangan lampu, tetapi lampu tradisional yang bisa menambah nuansa adat Jawa pada pelaminan. Nah, makna dari lampu hias tradisional ini sendiri merupakan suatu harapan agar kedua mempelai selalu diterangi dengan kebahagiaan.

 

8.       RANGKAIAN BERBAGAI BUAH DAN SAYUR; biasanya diletakkan di kedua sisi kursi mempelai


Sayur dan buah dengan kualitas terbaik ini disusun dan dirangkai sedemikian rupa menggunakan kerangka janur kuning sehingga terlihat indah saat dipadukan. Buah dan sayur yang biasanya digunakan adalah pisang, apel, nanas, tomat, mentimun, anggur, rambutan, dan lainnya. Susunan buah dan sayuran ini menyiratkan harapan supaya kedua mempelai senantiasa dilimpahi kemakmuran harta.

 

Beberapa ornamen pelaminan khas Jawa di atas memberikan gambaran bagi kita, bahwasanya pelaminan tradisional adat Jawa dengan segala ornamen dan aksesorinya punya makna yang sudah dituahkan oleh pemuka adat dahulunya. Maka apakah kita melewatkan kesempatan untuk melestarikan budaya adiluhung seperti ini atau mengabaikannya dengan gunakan budaya asing hanya untuk “pamer /gengsi” kemegahan acara pernikahan? Semua ada di tangan kita. 

Dirangkum  dari berbagai sumber. (Singosari, 19/8/2020 – 20.00)

 

16 Agustus 2020

PENUTUP KEPALA

 

-sebuah refleksi jati diri-

Oleh : N. Ilmi A.M.

 

Mungkin jarang terpikir dibenak sebagian orang, kenapa tiap pejabat/pegawai baik sipil maupun militer berbeda dalam menggunakan tutup kepala. Bahkan baret tentara, polisi, bahkan pramuka atau OKP berbeda posisi miring.

 

Beberapa Penutup Kepala

1.       TOPI MUTZ : adalah salah satu topi yang wajib dimiliki oleh beberapa anggota yang menjabat di perintahan / kepengurusan. Namun belakangan banyak juga digunakan untuk kegiatan promosi / pramuniaga sehingga terlihat lebih menarik dengan menggunakan topi mutz ini.


Bentuk yang menyerupai PECI sering dibilang jika topi Mutz adalah PECI-nya pegawai yang digunakan untuk acara resmi, upacara, pembinaan, sosialisasi, monitoring dan supervisi dengan setelan pakaian PDH.

Biasanya penggunaan dan varian topi muts dibedakan berdasarkan warna bisban/aksen (Kuning, Emas, Putih, Merah dan Biru) serta garis yang melingkar (uk. lebar 0,5 / 0,8 / 1 / 1,5 cm) pada tepian topi.

Topi Mutz terbuat dari bahan kain laken, dengan bentuk topi muts putra dan topi muts putri memiliki perbedaan yaitu pada bentuk lubang kepala dan tinggi topi. Topi Muts putri lebih pendek dari topi muts untuk putra.

Pada Topi Mutz biasanya juga terdapat emblem dengan garis tengah 3,5 cm dan di tengah terdapat lambang dengan garis tengah 2,5 cm. Yang penempatannya diatas bisban biasanya untuk pimpinan / kepala / wakil dan dibawah bisban untuk staff.

 

2.       TOPI PETS : adalah salah satu topi yang fungsinya lebih digunakan dalam kegiatan upacara. Topi Pets juga disebut Topi Jengle Pet, terbuat dari bahan dasar laken, dengan bagian depannya memakai tutup, serta digunakan sebagai kelengkapan setelan PDUK dan PDUB.


Perbedaan bentuk untuk putra dan putri, berpengaruh pada ukuran diameter emblem putra (6 cm), putri (5 cm).

 

3.       TOPI LAPANGAN : adalah jenis penutup rambut dan kepala beraneka model bagus nyaman pada era saat ini. Fungsi sebagai alat untuk pelindung dari debu kotoran serta sinar panas matahari siang hari.

Pada TOPI LAPANGAN biasanya terdapat emblem, identitas, dan tanda jabatan; dimana ukuran emblem/logo disesuaikan dengan diameter 5-6 cm, sedangkan identitas biasanya tertulis nama dan/atau jabatan. Mengenai tanda jabatan biasanya disematkan pada visor, biasanya rangkaian padi kapas, rangkaian padi, tambang, list, dsb.


Disamping bahan yang ada, paling diminati saat ini Bahan topi doblemes atau sering di sebut bahan jaring karena tekstur nya bolong-bolong atau berlubang lubang, alasannya mengurangi kepengapan, meskipun bagian dalaman topi masih di lapisi laminasi kain furing supaya lebih kelihatan tebal dan lebih elegan.

 

4.       BARET : adalah jenis penutup kepala terbuat dari bahan dasar bludru. Selain warnanya yang berbeda-beda, baret miring juga memiliki arti tersendiri. Arah miring baret dari TNI, Polri, Instansi pemerintah, OKP, atau Pramuka menandakan tugas yang dimilikinya.

Baret yang dikenakan dengan miring ke kiri adalah baret dari pasukan yang bertugas sebagai pelindung keamanan dan penegakkan hukum. Baret ini dikenakan oleh anggota Polri dan anggota TNI yang berdinas sebagai Polisi Militer serta anggota OKP bagian penegakan kedisiplinan.


Baret yang dikenakan dengan miring ke kanan adalah baret dari pasukan yang dipersiapkan untuk bertempur dalam medan perang.

Pada baret juga terdapat Emblem yang berukuran garis tengah 7 cm, Iebar 6 cm dan di tengah terdapat lambang dengan garis tengah 5 cm.

 

5.       HELM : adalah jenis penutup kepala yang terbuat dari bahan fiber glass, dengan bagian dalam terdapat plastik sebagai pengatur besar/kecil kepala sipemakai dan berfungsi sebagai tahanan angin, terdapat pula lambang dan/atau tulisan timbul instansi / lembaga / organisasi.


Helm biasanya digunakan utk upacara, penegakan disiplin, pengamanan tertentu, dan sebagainya.

 

Semoga menjadi kemanfaatan dalam berkhidmat. (Singosari, 16/8/2020 - 10.00)