Total Tayangan Halaman

07 Agustus 2011

MUSIK, SUARA, DAN IRAMA plus MANAJEMEN PANGGUNG

Oleh: Nanang Ilmiawan AM, SH

1. MUSIK, SUARA, DAN IRAMA

Dalam sebuah pementasan teater, fungsi music, suara, dan irama ternyata sangat penting dan dapat menimbilkan efek-efek tertentu.

Music yang berasal dari bunyi yang mengalun dalam suatu tangga nada dapat dimainkan oleh siapa saja. Dan dalam seni teater music sangat berperan dalam permaian yang dilakukan/diperankan actor.

Suara adalah getaran yang disebabkan oleh gesekan/tumbukan dua zat, bias udara dengan udara, udara dengan zat padat, atau cair dengan zat padat. Udara, zat cair dan zat padat disebut sebagai penghantar. Hal yang menarik dari suara adalah bahwa suara itu bersifat abadi. Sebagai buktinya adalah dalam ekspedisi ruang angkasa milik NASA menuju Pluto, terekam salah satu pidato Hitler pada tahun 1942.

Irama (bahasa Greek: υθμός = 'mengalir', atau dalam bahasa Greek Modern, 'gaya') ialah kelainan penekanan bunyi-bunyi atau peristiwa-peristiwa lain yang berkait dengan berlangsungnya masa, tetapi ia paling berkait dengan muzik, tarian, dan kebanyakan puisi. Namun dalam seni Teater, irama berkaitan denga tempo permainan dan suasana.

Fungsi Music Dalam Teater

1. Untuk membantu memberi penekanan kepada suasana lakon; misalnya pada saat sedih, gembira, tegang serta marah.

2. Untuk membantu memberi gambaran terhadap suasana tempat; misalnya suara gamelan menandakan tempat kejadian di Jawa, suara gondang untuk di batak, kulintang untuk di Manado, orchestra untuk di eropa, dsb.

3. Untuk membantu memberi gambaran waktu atau zaman; misalnya music tempo doeloe atau music klasik diperdengarkan, maka orang akan tahu kalau waktu/zaman pada cerita adalah pada tahun 1960-an.

4. Mewakili karakter si tokoh; misalnya peran protagonist muncul dibarengi music tertentu, begitu pula sebaliknya bila peran antagonis muncul maka dengan music tertentu pula.

Fungsi Suara Dalam Teater

Dalam teater, suara sangat penting karena teater mempunyai cerita yang harus bias didengar oleh semua orang di dalam gedung.

2. MANAJEMEN PANGGUNG

Ketika kegiatan teater digulirkan, perlu diangkat seorang stage manager atau manajer panggung. Manajer panggung memimpin para pekerja panggung (crew) dan memiliki otoritas untuk memulai serta menutup pagelaran berdasarkan pertimbangan logis.

Anatomi Panggung Proscenium/Terminologi

  1. Teras, ruang tunggu luar gedung dan biasanya diruang ini juga terdapat tiket box
  2. Foyer, ruang diantar teras dan auditorium. Berfungsi sebagai ruang meredam suara dari luar gedung dan biasanya terdapat kantin makanan dan minuman
  3. Auditorium, tempat penonton
  4. Orchestra Pit, lubang/relung untuk para pemusik
  5. Panggung. Terdiri dari:

a. Layar utama => menjadi batas antara Auditorium dan Panggung

b. Backdrop => layar belakang

c. Batten => letak lampu dan microphone digantung

  1. Stage Manager Desk, biasanya terdapat di kiri panggung yang disediakan untuk memonitor jalannya pertunjukan
  2. Greenroom, ruang tunggu pemain sebelum masuk panggung dan biasanya disediakan monitor sehingga pemain bias memperhatikan yang terjadi di atas panggung
  3. Ruang rias
  4. Workshop atau gudang untuk set-dekor property
  5. Loading door, pintu besar dari halaman luar menyambung ke workshop.

Syarat menjadi pimpinan panggung:

  1. Sehat wal afiat
  2. Punya disiplin diri dan berkonsentrasi
  3. Bertanggung jawab
  4. Tepat waktu
  5. Punya keterampilan berkomunikasi
  6. Ketidakberpihakan/adil
  7. Kecermatan penilaian. Maksudnya peka dan peduli pada pemain dan rekan kerjanya
  8. Harus sabar
  9. Punya rasa humor, gembira dan bandel
  10. Mampu beradaptasi dan bersikap lentur
  11. Tahan banting terhadap tekanan
  12. Kaya wawasan
  13. Punya rasa hormat, menghargai, penuh pengertian dan mendukung pekerja lainnya.

Hal terpenting yang harus diketahui manajer panggung:

  1. Identitas; meliputi nama, umur, alamat, telephon, dll
  2. Penyakit khusus rekan kerjanya. Hal ini penting sebagai pencegahan
  3. Orang terdekat atau semua yang terlibat dalam pertunjukan.