Oleh: N. Ilmi A.M.*)
Aba-aba dalam baris berbaris
Aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan/pimpinan pasukan kepada pasukan/barisan untuk dilaksanakan pada waktunya secara serentak maupun berturut-turut.
Macam – macam aba – aba
1. Aba-aba petunjuk
Aba-aba petunjuk dipergunakan jika perlu untuk menegaskan maksud dari aba-aba peringatan/pelaksanaan, contoh:Untuk perhatian – Istirahat di tempat = GERAKUntuk istirahat – Bubar = JALANSetengah lengan - Lencang kanan = GERAK
Jika aba-aba ditujukan khusus terhadap salah satu bagian dari keutuhan pasukan: Pleton II – Siap = GERAK
Kecuali di dalam upacara: aba-aba petunjuk pada penyampaian penghormatan terhadap seseorang, cukup menyebutkan jabatan orang yang diberi hormat tanpa menyebutkan eselon satuan yang lebih tinggi, contoh :
Kepada kepala sekolah – Hormat = GERAKKepada kepala kantor wilayah – Hormat = GERAK
2. Aba-aba peringatan
Aba-aba peringatan adalah inti dari perintah yang cukup jelas untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu. Contoh :Lencang kanan = GERAK dan bukan LENCANG = KANANIstirahat di tempat = GERAK dan bukan Di tempat = ISRIRAHAT
3. Aba-aba pelaksanaan
Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba petunjuk/peringatan dengan cara serentak atau berturut-turut.Aba-aba pelaksanaan yang dipakai adalah :
A. GERAK
adalah untuk gerakan-gerakan tanpa meninggalkan tempat yang menggunakan kaki dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain, baik dalam keadaan berjalan maupun berhenti. Contoh :
Siap = GERAKHormat kanan = GERAKHormat = GERAKJalan di tempat = GERAK
B. JALAN
adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Contoh:
Dua langkah ke depan = JALANTiga langkah ke kiri = JALANHaluan kanan/kiri = JALANSatu langkah ke belakang = JALAN
Catatan: Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba-aba pelaksanaan harus didahului dengan aba-aba peringatan.
C. MAJUadalah aba-aba perpindahan tempat yang melebihi empat langkah ke depan.
Maju = JALANHaluan kanan/kiri Maju = JALANMelintang kanan/kiri Maju = JALAN
D. MULAIadalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut. Contoh :
Hitung = MULAIBerbanjar/Bersaf Kumpul = MULAI
Cara menulis aba-aba
- Aba-aba petunjuk dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnya dengan huruf kecil, atau semuanya huruf besar.
- Aba-aba peringatan dimulai dengan huruf besar dan ditulis seterusnya dengan huruf kecil yang satu dengan yang lainnya agak jarang, atau semuanya huruf besar.
- Aba-aba pelaksanaan ditulis seluruhnya dengan huruf besar.
- Semua aba-aba ditulis lengkap, walaupun ucapannya dapat dipersingkat.
- Diantara aba-aba petunjuk dan aba-aba peringatan terdapat garis penyambung/koma, antara aba-aba peringatan dan aba-aba pelaksanaan terdapat dua garis bersusun/koma.
Cara memberi aba-aba
1. Waktu memberi aba-aba, pemberi aba-aba pada dasarnya harus berdiri dalam keadaan sikap sempurna dan menghadap pasukan.
2. Apabila aba-aba yang diberikan itu berlaku juga untuk si pemberi aba-aba, maka pada saat memberikan aba-aba tidak menghadap pasukan. contoh :
Waktu pemimpin upacara memberi aba-aba penghormatan kepada Pembina upacara : Hormat = GERAK.
Catatan: Pada waktu memberi aba-aba pemimpin upacara, ia menghadap ke arah pembina upacara sambil melakukan gerakan penghormatan bersama-sama dengan pasukan. Setelah penghormatan selesai dijawab/dibalas oleh pembina upacara/Irup maka dalam sikap “sedang memberi hormat”
Pemimpin upacara/Danup memberikan aba-aba : Tegak = GERAK dan setelah aba-aba itu pemimpin upacara/Danup bersama-sama pasukan kembali ke sikap sempurna.
3. Dalam rangka menyiapkan pasukan pada saat Pembina upacara/Irup memasuki lapangan upacara dan setelah amanat pembina upacara/Irup selesai,Pemimpin upacara/ Danup tidak menghadap pasukan.
4. Pada taraf permulaan latihan aba-aba yang ditujukan kepada pasukan yang sedang berjalan atau berlari, aba-aba pelaksanaannya selalu harus diberikan bertepatan dengan jatuhnya salah satu kaki tertentu yang pelaksanaan geraknya dilakukan dengan tambahan 1 langkah pada waktu berjalan dan 3 langkah pada waktu berlari.
5. Sedang pada taraf lanjutan, aba-aba pelaksanaan dapat diberikan bertepatan dengan jatuhnya kaki yang berlawanan yang pelaksanaan gerakannya dilakukan dengan tambahan 2 langkah pada waktu berjalan dan 4 langkah pada waktu berlari, kenudian berhenti atau maju dengan merubah bentuk dan arah pada pasukan.
6. Semua aba-aba diucapkan dengan suara nyaring, tegas, dan bersemangat.
7. Pemberian aba-aba petunjuk yang dirangkaikan dengan aba-aba peringatan dan pelaksanaan, pengucapannya tidak diberi nada.
8. Pemberian aba-aba peringatan wajib diberi nada pada suku kata pertama dan terakhir. Nada suku kata terakhir diucapkan lebih panjang menurut besar-kecilnya pasukan. Aba-aba pelaksanaan senantiasa diucapkan dengan cara yang di”hentakkan”.
9. Waktu pemberi aba-aba peringatan dan pelaksanaan diperpanjang sesuai besar-kecilnya pasukan dan/atau tingkatan perhatian pasukan (konsentrasi pasukan). Dilarang memberi keterangan-keterangan lain di sela-sela aba-aba pelaksanaan.
10. Bila ada suatu bagian aba-aba diperlukan, maka dikeluarkan perintah “ulangi”
Contoh :
Kepada pemimpin upacara = ulangi - Kepada pembina upacara – Hormat = GERAK.
11. Gerakan yang tidak termasuk aba-aba tetapi yang harus dijalankan pula, dapat diberikan petunjuk-petunjuk sengan suara nyaring, tegas, dan bersemangat. Biasanya dipakai pada waktu di lapangan, seperti: LAKSANAKAN, LANJUTKAN, IKUTI, BERHITUNG, LURUSKAN, LURUS.
Singosari, 6/8/2019 - 23:49