_(antara tupoksi dan mengumbar tradisi)_
Oleh : N. Ilmi A.M.
Sebuah
RTL yang diklasanakan oleh OKP (Organisasi Kepemudaan), seringkali kita ketahui
dan amati hanya bersifat penggugur kewajiban. Padahal jauh dari hal tersebut,
penggagas materi RTL dan bila pelaksana RTL tersebut dapat menjalankan dengan
sebaik-baiknya, maka ilmu ganda pasti ia dapatkan. Namun bila alumni sebuah
diklat menjalankan dengan sesuka hatinya tanpa mempertimbangkan segala resiko bahkan
tanpa mengetahui tupoksi RTL yang dilaksanakannya, bisa kita terka bagaimana generasi
berikutnya.
Seringkali
kita ketahui bersama, bahwa dalam sebuah Pengkaderan OKP tersusun Kepanitiaan/
Penanggung Jawab/ Struktur Komando/ istilah lain sebaginya; dimasukkan pula
para personil yang mengikuti/ melaksanakan RTL. Namun dalam kenyataan di
lapangan jarang sekali yang memahami tupoksinya, terutama para peserta RTL yang
ditugaskan pada pendampingan, baik sebagai pendamping kompi, pendamping pleton,
pendamping regu, pendamping kelompok, hingga pendamping peserta. Hal inilah
kemudian menjadikan blunder bagi kepanitiaan tersebut, bahkan menjadikan over
convidence peserta RTL tersebut, hingga jeleknya adalah mengikuti gaya
seniornya yang kurang tepat dan kurang sesuai dengan aturan main yang telah
ditentukan organisasi serta disepakati kepanitiaan.
Kita ambil singkatnya adalah
Pendamping Danton, yang
mempunyai tugas:
1.
Mendampingi Danton untuk mengarahkan regu atau
anggota pletonnya
2.
Mengecek dan memberi pertimbangan Danton untuk
melaksanakan tugas dari instruktur
3.
Mengarahkan dan bertanggungjawab dalam proses
presensi pletonnya
4.
Mengarahkan dan mengawasi peserta untuk mengikuti
tiap season dengan serius
5.
Penghubung komunikasi peserta dengan Kepanitiaan /
dsb.
6.
Mencatat perkembangan peserta dalam pleton yang
didampingi, baik mengenai keaktifan, kemampuan, sikap/etika, dan kedisiplinan
serta jiwa korsa.
7.
Mengusulkan peserta terbaik dengan berlandaskan
penilaian teori, diskusi, aplikasi dan praktik yang didapat melalui keaktifan,
kemampuan, sikap/etika, dan kedisiplinan serta jiwa korsa
8.
Bertanggung jawab kepada Komandan Kompi
Bila
peserta RTL tersebut melaksanakan tugasnya, maka kebaikan bersama pasti
didapat. Namun bila ia over convidence bahkan over acting, maka tindakan semena-mena
bahkan kemudian penilaian yang tidak subjective terjadi.
Oleh
sebab itu, sangatlah perlu penjabaran tupoksi masing-masing pos dalam
kepanitiaan khusus tersebut dan pastinya duduk bersama seluruh komponen yang
masuk dalam jajaran kepanitiaan khusus tersebut di tiap pra kegiatan dan pasca
kegiatan. Terlebih lagi secara berulang disampaikan ditiap kegiatan mengenai
tupoksi peserta RTL yang ditunjuk sebagai pendamping, mengingat dalam tata
aturan OKP sering tidak tercantum.
Semoga
goresan ini menggugah proses kaderisasi lebih baik lagi, dan segala guratan
samar dalam goresan ini dapat tersempurnakan oleh Sang Maha Kuasa. (Ilmi)
12/11/2018 01.52